Karakteristik
Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen termasuk salah satu golongan Archaebacteria
selain halofilik, dan termofilik, sesuai dengan nama golongannya Archaebacteria
merupakan mikroorganisme yang tahan hidup di daerah ektrim seperti perairan
dengan kadar garam tinggi (halofil) contoh Halobacterium, serta daerah dengan temperatur
tinggi seperti hydrothermal vent (extreme thermofil) contoh Sulfolobus, Pyrodictium. Bakteri metanogen bersifat anaerob
obligat, terbagi menjadi tiga group. Group I Methanobacterium dan Methanobrevibacter , Group II meliputi Methanococcus, dan Group III termasuk genera Methanospirillum dan Methanosarcina . Semuanya ada di
lingkungan air tawar yang anaerob seperti sedimen serta pada saluran pencernaan
hewan. (Dubey, 2005).
Secara
lebih rinci karakteristik bakteri metanogen disajikan pada tabel II.1 di bawah
ini :
Tabel II.2 Karakteristik bakteri
metanogen
Karakteristik
|
Metanogen
|
Bentuk
sel
|
Batang,
kokus, spirilla, filament, sarcina
|
sifat
|
Gram + /
Gram -
|
klasifikasi
|
Archaebacteria
|
Struktur
dinding sel
|
Pseudomurein,
protein, heteropolysaccharida
|
Metabolisme
|
anaerob
|
Sumber
energi dan sumber karbon
|
H2 +
CO2, H2+ metanol, format, metilamin, metanol(30 %
diubah menjadi CH4), asetat (80 % diubah menjadi CH4)
|
Produk
katabolisme
|
CH4
atau CH4 + CO2
|
Ditinjau dari struktur selnya, Archaebacteria memiliki kemiripan dengan struktur sel eubakteria yaitu sel dengan tipe prokariot, struktur membran sel lipid bilayer namun bedanya pada Archaea menggunakan gugus eter yang berikatan pada lipid berbeda dengan membran sel eubakteria yang menggunakan gugus ester untuk berikatan dengan lipid. Ikatan antara gugus eter dan lipid ini membentuk membran bilayer dari gliserol-dieter, membran monolayer dari digliserol-tetraeter.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi
sitoplasma dari perubahan tekanan osmotik dan memberi bentuk sel sehingga ada
yang berbentuk kokus atau batang. Struktur dinding sel Gram positif dan Gram
negatif tidak memiliki peptidoglikan, namun memiliki lapisan pseudopeptidoglikan
yaitu suatu lapisan yang tersusun dari ulangan N-asetilglukosamin dan
N-asam asetiltalosaminuronik (1-3 rantai, tahan terhadap lisozim ) dengan 7
group L-asam amino yang saling bertumpang tindih (Methanobacterium),
memiliki lapisan polisakarida merupakan polimer tebal yang terdiri dari
galaktosamin, asam glukoronat, glukosa, dan asetat . Lapisan ketiga berupa
lapisan glikoprotein merupakan protein bermuatan negatif dengan banyak sisa
asam amino terutama asam aspartat yang berikatan dengan polimer lain seperti
glukosa, glukosamin, mannose, galaktosa, ribose, arabinosa. Lapisan protein
merupakan lapisan terakhir dari struktur dinding sel Archaebacteria yang
terdiri dari subunit polipeptida tunggal yang berbentuk lembaran (pada golongan
Methanospirillum) atau beberapa subunit polipeptida yang berbeda (pada Methanococcus,
Methanomicrobium).(Stevenson, 2008)
Kebanyakan
metanogen bersifat mesofilik dengan kisaran suhu optimum antara 200C
- 400C, namun metanogen juga dapat ditemukan di lingkungan ektrim
seperti hydrothermal vent yang memiliki temperatur sampai 1000C.
Identifikasi bakteri metanogen dapat dilakukan dengan mengkultivasi bakteri
metanogen dalam medium selektif dengan kondisi anaerob, Metanogen tergolong
archaebacteria dengan struktur dinding sel yang tidak memiliki peptidoglikan
sehingga resisten terhadap agen yang dapat menghambat pembentukan peptidoglikan
dan antibiotik cukup efektif digunakan untuk seleksi antara bakteri methanogen
dan bakteri non methanogen.(Nakatsugawa,1992).
Antibiotik
yang dapat digunakan adalah vancomycin yang efektif untuk menghambat
pembentukan dinding sel serta kanamycin yang dapat menghambat sintesis protein.
Analisis bakteri metanogen dilanjutkan dengan analisis produksi gas metan
dengan menggunakan Gas Kromatografi atau gas analizer. Identifikasi bakteri
metanogen secara mikroskopik telah dikaji sejak era tahun 70an. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ronald W. Mink dan Patrick R.Dugan (1978)
menunjukkan bahwa bakteri metanogen dapat diidentifikasi secara mikroskopis
dengan menggunakan mikroskop fluoresens. Secara fisiologi bakteri metanogen
memiliki suatu substansi yang disebut F420, yaitu suatu koenzim yang
dapat terabsorpsi dengan kuat pada panjang gelombang 420 nm ,dengan adanya
koenzim F420 dalam keadaan terreduksi menyebabkan bakteri
ini dapat memancarkan sinar fluoresens berwarna hijau kebiruan ketika disinari
oleh sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu dan dapat membedakannya
dengan bakteri non metanogen. Fungsi dari koenzim F420 adalah
sebagai pembawa elektron pada proses metabolisme yaitu pada proses
metanogenesis.
3.
Archaebacteria Eksterm Metanogen
Archaebacteria Metanogen hidup di lingkungan anaerobic, misalnya rawa, paya – paya, dan saluran pencernaan hewan. Metanogen akan mati jika ada oksigen. Metanogen menghasilkan gas metana (CH4) dari gas hydrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2). Tempat – tempat mereka terdapat di bawah lapisa es di Greenland serta di gurun yang panas dan kering. Contoh Archaebacteria jenis ini : Methanopyrus dan Methanobacterium.
CHLAMYDIA
Chlamydia
termasuk dalam bakteri yang tidak mempunyai peptido-glikan dalam dinding selnya
Chmydiae adalah parasit interseluler obligat pada mamalia dan burung.
Chlamydia trachomatis.
KLASIFIKASI ILMIAH
Kerajaan (Kingdom): Bacteria
Filum : Chlamydiae
Ordo : Chlamydiales
Famili : Chlamydiaceae
Species
: - Chlamydia
muridarum
(menyerang tikus dan hamster)
-
Chlamydia suis ( mrnyerang babi)
-
Chlamydia trachomatis ( menyerang manusia)
C.
trachomatis adalah agen chlamydial pertama
yang ditemukan dalam tubuh manusia. Bakteri ini pertama kali diidentifikasi
tahun 1907
Penyakit Klamidia tergolong dalam
infeksi menular seksual (IMS) pada manusia yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Istilah infeksi Klamidia dapat juga merujuk kepada
infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga Chlamydiaceae.
C. trachomatis hanya ditemukan pada manusia. dapat merusak alat reproduksi
manusia dan penyakit mata. Penyakit ini adalah merupakan salah satu IMS yang
paling umum di seluruh dunia – yang diperkirakan sekitar 2,3 juta orang di
Amerika Serikat yang terinfeksi Klamidia.
C. trachomatis dapat ditemukan tinggal
di dalam sel manusia. Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara
vaginal, anal, atau oral, dan dan dapat mengakibatkan bayi tertular dari ibunya
selama masa persalinan. Antara setengah dan tiga perempat dari semua wanita
yang mengidap Klamidia pada leher rahim (cervicitis) tidak memiliki gejala dan
tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Pada pria, infeksi terjadi pada saluran
kencing (urethritis) gejalanya : keluarnya putih dari penis dengan atau tanpa
rasa sakit pada kencing (dysuria) dan menyebabkan peradangan pada daerah
pernyimpanan dan kantung sperma (epididymitis). Gejala yang kadang muncul pada
wanita yaitu rasa panas terbakar pada pinggul. Jika Tanpa perawatan, Klamidia
dapat menyebabkan infeksi serius reproduksi dan masalah-masalah kesehatan
lainnya dengan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Klamidia mudah diobati
dengan antibiotik. Pada wanita, klamidia dapat menyebabkan Penyakit Radang
Panggul (PRP) yang berakibat wanita tersebut menjadi mandul (tidak dapat
mempunyai anak).
Manifestasi
klinis dari uretritis kadang sulit dibedakan dengan gonore dan termasuk adanya
discharge mukopurulen dalam jumlah sedikit atau sedang, gatal pada uretra dan
rasa panas ketika buang air kecil. Infeksi tanpa gejala bisa ditemukan pada 1 –
25 % pria dengan aktivitas seksual aktif. Komplikasi dan gejala sisa mungkin
terjadi dari infeksi uretra pada pria berupa epididimitis, infertilitas dan
sindroma Reiter. Pada pria homoseksual, hubungan seks anorektal bisa
menyebabkan proktitis klamidia.
Gejala-gejala klamidia / symptoms for chlamydia
1. Penyakit kelamin
Infeksi
klamidia pada leher rahim (cervicitis) adalah penyakit menular seksual yang
asimtomatik (tidak bergejala) pada sekitar 50-70% wanita yang terinfeksi dengan
penyakit ini. Infeksi dapat ditularkan melalui vagina, anal, ataupun oral.
Mereka yang mengalami asimtomatik ini kira-kira setengahnya akan mengembangkan
Penyakit Radang Panggul (PRP), istilah umum untuk infeksi rahim, saluran tuba,
dan / atau ovarium. PRP dapat menyebabkan munculnya jaringan parut di dalam
organ-organ reproduksi, yang kemudian dapat menimbulkan komplikasi serius,
termasuk nyeri panggul kronis, kesulitan menjadi hamil, ektopik (tuba)
kehamilan, dan komplikasi pada kehamilan lainnya yang berbahaya.
Chlamydia menyebabkan 250.000 sampai 500.000 kasus PID setiap tahun di Amerika
Serikat. Wanita yang terinfeksi dengan klamidia adalah hingga lima kali lebih
mungkin terinfeksi HIV, jika terkena.
Chlamydia
dikenal sebagai “Silent Epidemi” karena pada wanita, hal itu mungkin tidak
menimbulkan gejala pada 75% kasus, dan dapat tidak terdeteksi selama
berbulan-bulan atau tahunan sebelum ditemukan. Gejala yang mungkin terjadi
termasuk: perdarahan yang tidak biasa atau cairan vagina, rasa sakit di perut,
nyeri saat hubungan seksual (dispareunia), demam, nyeri buang air kecil dan dorongan
untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Pada
pria, Chlamydia menunjukkan gejala infeksi uretritis (radang uretra) di sekitar
50% dari kasus. Gejala yang mungkin terjadi meliputi: nyeri atau rasa panas
ketika buang air kecil, kotoran yang tidak biasa dari penis, testikel bengkak
atau lembut, dan demam. Cairan yang keluar/menetes atau purulent exudate,
umumnya kurang kental dan lebih ringan dalam warna dibanding pada kasus gonore. Jika tidak diobati, Chlamydia pada
laki-laki mungkin akan menyebar ke testis menyebabkan epididimitis, yang dalam
kasus yang jarang terjadi dapat menyebabkan kemandulan jika tidak dirawat dalam
jangka waktu 6 sampai 8 minggu. Chlamydia menyebabkan lebih dari 250.000 kasus
epididimitis di Amerika Serikat setiap tahun. Chlamydia juga merupakan penyebab
potensial prostatitis (peradangan pada kelenjar prostat) pada pria, meskipun
relevansinya dalam hal ini masih sulit dipastikan karena ada kemungkinan
kontaminasi dari uretritis.
2. Penyakit Mata
Konjungtivitis
klamidia
Konjungtivitis
klamidia atau trakoma pernah menjadi penyebab paling penting kebutaan di
seluruh dunia, tetapi perannya berkurang dari 15% dari kasus kebutaan oleh trakoma pada tahun 1995 menjadi 3,6% pada
tahun 2002. Infeksi dapat menyebar dari mata ke mata oleh jari, berbagi
handuk atau kain, batuk dan bersin. Bayi yang baru lahir dapat juga mengembangkan
infeksi mata Chlamydia melalui persalinan.
3. Kondisi Rheumatological
Klamidia
juga dapat menyebabkan artritis reaktif – tiga serangkai artritis,
konjungtivitis dan uretritis (radang uretra) – terutama pada anak laki-laki.
Sekitar 15.000 orang mengembangkan artritis reaktif karena infeksi klamidia
setiap tahun di Amerika Serikat, dan sekitar 5.000 secara permanen terpengaruh
olehnya. Ini dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, walaupun lebih sering
terjadi pada pria.
4. Infeksi Perinatal
Sebanyak
separuh dari semua bayi yang lahir dari ibu dengan klamidia akan lahir dengan
penyakit ini. Klamidia dapat mempengaruhi bayi dengan menyebabkan aborsi
spontan, kelahiran prematur, konjungtivitis yang dapat menyebabkan kebutaan,
dan pneumonia (radang paru-paru). Konjungtivitis karena Chlamydia biasanya
terjadi satu minggu setelah kelahiran (bandingkan dengan menyebabkan kimia yang
dalam hitungan jam atau gonore (2 sampai 5 hari)).
5. Kondisi lain
Chlamydia
trachomatis juga merupakan penyebab lymphogranuloma venereum, infeksi kelenjar
getah bening dan limfatik. Biasanya ditunjukkan dengan ulserasi genital dan
pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, tapi mungkin juga muncul
sebagai proktitis (radang anus), demam atau pembengkakan kelenjar getah bening
di wilayah lain dari tubuh.
Diagnosis
Bagi
wanita aktif seksual yang tidak hamil, skrining dianjurkan pada mereka yang
berusia di bawah 25 tahun dan wanita lainnya yang beresiko terinfeksi. Faktor
risiko mencakup sejarah klamidia atau infeksi menular seksual lainnya, memiliki
mitra seksual baru atau banyak mitra seksual, dan penggunaan kondom yang tidak
konsisten. Para ahli masih belum menemukan kesepakatan universal apakah
screening penting untuk laki-laki.
Diagnosis
terhadap infeksi-infeksi klamidia genital berkembang pesat dari tahun 1990-an
sampai 2006. Nucleic acid amplification tests (NAAT), seperti pada
polymerase chain reaction (PCR), transcription mediated amplification (TMA),
dan DNA strand displacement amplification (SDA) sekarang menjadi tes-tes
andalan. NAAT untuk klamidia dapat dilakukan dengan mengambil sampel spesimen
yang dikumpulkan dari leher rahim (perempuan) atau uretra (laki-laki).
Cara Penularan
Seks
bebas tentu saja. Chlamydia tersebar melalui hubungan intim dengan
penderitanya, akan lebih rentan lagi jika Anda giat berganti pasangan. Penyakit
ini timbul 2-14 hari setelah terinfeksi. Jika sudah demikian penderita bisa mengidap
penyakit ini selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tanpa mengetahuinya.
Bagi wanita, akan mengalami kejang di perut bagian bawah, perubahan jadwal haid, sakit saat buang air kecil, pendarahan dan perubahan lendir pada alat kelamin. Sedangkan pada pria, akan mengeluarkan lendir pada kemaluan, sakit saat buang air kecil, sakit dan bengkak pada buah zakar.
Bahkan pada wanita dan pria, infeksi pada dubur bisa terjadi tanpa sepengetahuan penderita. Penderita hanya akan merasakan sakit dan lendir pada dubur.
Bagi wanita, akan mengalami kejang di perut bagian bawah, perubahan jadwal haid, sakit saat buang air kecil, pendarahan dan perubahan lendir pada alat kelamin. Sedangkan pada pria, akan mengeluarkan lendir pada kemaluan, sakit saat buang air kecil, sakit dan bengkak pada buah zakar.
Bahkan pada wanita dan pria, infeksi pada dubur bisa terjadi tanpa sepengetahuan penderita. Penderita hanya akan merasakan sakit dan lendir pada dubur.
PENCEGAHAN
Pencegahan
bisa dilakukan dengan tidak melakukan aktifitas seks sebelum menikah, setialah
pada pasangan, jauhi perilaku seks menyimpang dan beresiko, dekatkan diri
kepada Tuhan dan ajaran agama, filtrasi ajakan, dorongan, atau pun himbauan
yang mengajak langsung ataupun tidak langsung kepada perbuatan amoral, seperti
melalui media-media informasi seperti televisi, radio, majalah, koran,
internet, dan sebagainya, itulah yang perlu dilakukan.
Pengobatan
Infeksi
C. trachomatis dapat disembuhkan dengan antibiotik secara efektif setelah
terdeteksi. Centers for Disease Control (CDC – US) menyediakan pedoman
untuk perawatan berikut:
*Azitromisin
1 gram oral sebagai dosis tunggal, atau
*Doxycycline 100 mg dua kali sehari selama tujuh hingga empat belas hari.
*Tetrasiklin
*Doxycycline 100 mg dua kali sehari selama tujuh hingga empat belas hari.
*Tetrasiklin
*
Eritromisin
HABITAT CHLAMYDIAS
Chlamydias
merupakan kelompok bakteri yang memiliki ukuran paling kecil. Bentuk tubuh Chlamydias tidak
beraturan. Bakteri ini hanya dapat hidup sebagi parasit dalam sel-sel makhluk
hidup lain. Kelompok bakteri ini merupakan prokariot yang unik karena memiliki
dua bentuk sel dalam siklus hidupnya. Kedua bentuk sel tersebut yaitu badan
dasar dan badan inisial. Badan dasar masuk ke dalam sel inang dan berkembang
menjadi badan inisial. Badan inisial tumbuh dan membelah diri dilepaskan dari
sel inang yang disertai pecahnya sel inang. Bakteri Gram-Positif Beberpa
bakteri gram positif membentuk endospora (struktur formasi yang bersifat tahan
terhadap panas). Endospora di bentuk ketika lingkungan miskin akan zat makanan.
Sel induk pecah dan endospora dilepaskan. Endospora dapat bertahan dalam
keadaan lingkungan yang ekstrim, misalnya suhu rendah atau tinggi. Pada kondisi
lingkungan yang membaik, endospora menjadi aktif dan membelah diri membentuk sel-sel
seperti induknya.dormasi endosp[ora dapat bertahan selama seribu tahun.
ARCHAEBACTERIA Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme dan
urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria.oleh karena itu
Archabacteria dikelompokkan sebagai Kingdom terpisah dari eubacteria meskipun
kedua Kingdom tersebut sama-sama prokariotik.
Species
bakteri metanogen
Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses
pembentukan biogas adalah adanya peran serta bakteri, karena pada hakekatnya konversi materi
organik menjadi biogas ini merupakan hasil kerja berbagai bakteri yang bekerja secara
konsorsium.(Burke, 2001). Proses tidak akan berjalan jika hanya terdapat salah
satu bakteri saja,
konsorsium memerlukan lebih dari satu spesies bakteri metanogen, ada spesies metanogen yang mampu mengkonversi asetat menjadi
metan contoh Thermoacetogenium phaeum, spesies lain mengkombinasikan CO2
dan H2 menjadi metan dan H2O melalui proses reduksi
karbonat. (Fresspatent.,2007) Kondisi reaktor harus benar-benar dijaga agar
tetap terjadi keseimbangan sehingga bakteri dapat bekerja secara konsorsium.
Habitat
bakteri metanogen
Bakteri metanogen adalah bakteri yang metana dari gas
hidrogen dan CO2 atau asam asetat. Metana disebut juga sebagai biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa
sebagai pengurai. Contohnya adalah methanobacterium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar